BAB 5
Manjemen Dan Organisasi
1.
Manajemen
A. Pengertian dan Peranan Manajemen
Secara
umum pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh
hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja. Menurut
George R. Terry (1977) menyatakan manajeman adalah suatu proses yang
berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating,dan controlling
yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggun manusia dan
su,ber daya lainnya.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen :
a.
Peran Interpersonal
Peran Interpersonal adalah hubungan antara manajer dengan orang
yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
·
Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai
simbol dalam acara-acara perusahaan.
·
Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin
yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang
muncul.
·
Liaison / Penghubung : Menjadi
penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
b.
Peran Informasi
Peran Informasi adalah peran dalam mengatur informasi
yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
·
Monitor / Pemantau : Mengawasi,
memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang
terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
·
Disseminator / Penyebar : Menyebar
informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
·
Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili
unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
c.
Peran Pengambil Keputusan
Peran Pengambil Keputusan adalah peran dalam membuat keputusan
baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi
;
·
Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat
ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
·
Disturbance Handler / Penyelesai
Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan
yang timbul.
·
Resource Allicator / Pengalokasi Sumber
Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
·
Negotiator / Negosiator : Melakukan
negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau
perusahaan.
B. Latar
Belakang Sejarah manajemen
1.
Adam Smith, mempublikasi “The Wealth of Nations” pd
tahun 1776, Pendukung konsep
pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk
meningkatkan produktivitas pekerja.
2.
Revolusi Industri, mengganti tenaga manusia dengan
tenaga mesin juga menciptakan organisasi besar berdasarkan
kebutuhan manajemen.
3.
Teori Manajemen Ilmiah, menggunakan metoda
ilmiah untuk menentukan “satu cara terbaik” untuk suatu tugas : menempatkan
orang yang tepat pada
pekerjaan tertentu dengan perlengkapan dan alat yang
tepat, memiliki metoda standar untuk melakukan
pekerjaan, menyediakan insentif ekonomi kepada
pekerja.
4.
Prinsip Manajemen Taylor, mengembangkan sains bagi setiap elemen
kerja individu, yang akan mengganti metoda
rule-of-thumb yang lama. Memilih
kemudian melatih, mengajar, dan mengembangkan pekerja secara ilmiah. Bekerjasama secara tulus dg pekerja
demi menjamin semua pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip ilmiah yang telah dikembangkan. Membagi kerja dan tanggungjawab secara
sama antara manajemen dan pekerja. Manajemen
mengambil alih seluruh pekerjaan pada saat hal itu lebih layak dilakukan
ketimbang para pekerja.
C. Fungsi dan Proses Manajemen
a.
Di bawah ini fungsi-fungsi
manajemen :
1.
Fungsi
Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu
kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2.
Fungsi
Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu
kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang
dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan perusahaan.
3.
Fungsi
Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan
adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
dinamis, dan lain sebagainya.
4.
Fungsi
Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu
aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian
dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
b.
Proses
manajemen
Beberapa gugusan kegiatan dasar yang
berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara
umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses
pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu
tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil
ikhtisar dari berbagai pendapat praktisi dan ahli
mengenai manajemen.
1.
Proses perencanaan meliputi
gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti peluang dan
kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka
lakukan dan apa yang akan mereka capai.
2.
Proses pengorganisasian berarti
menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya dalam suatu
tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.
3.
Proses pelaksanaan meliputi
pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta pemecahan
masalah. Sementara itu
4.
Proses pengendalian dilakukan
dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi supaya pekerjaan
di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil,
dan sesuai dengan anggaran biaya.
D.
Ciri-ciri manajemen professional
Menurut Edgar
H. Schein dan Borje O. Saxbreg dalam Stoner James A.F. dan Charles Wankel,1988
merumuskan cirri-ciri manajer professional :
1.
Orang-orang yang
professional mendasarkan keputusannya pada prinsip-prinsip umum, sehingga
banyaknya kursus dan program latihan manajemen menunjukkan bahwa
prinsip-prinsip manajemen dapat dipercaya dan digunakan sebagai patokan khusus.
2.
Orang-orang professional mencapai
setatus profesionalnya melalui prestasi bukan melalui favoritism, atau factor
lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
3.
Orang-orang professional harus tunduk
pada kode etik yang melindungi kliennya.
4.
Borje O. Saxbreg manyatakan
karakteristik keempat adalah profesionalismeyaitun pengabdian dan ketertarikan
sehingga dalam setiap bidang orang-orang professional menggabungkan hidup dan
pekerjaanya melalui pengabdian dan keterikatan pribadinya.
E.
Ketrampilan manajeman yang dibutuhkan
Keterampilan yang dibutuhkan manajer
pada setiap tingkatannya. Manajer yang berada di tingkat paling atas, atau
disebut top manager, lebih membutuhkan keterampilan konseptual dibanding
keterampilan lainnya. Manajemen paling bawah lebih memerlukan keterampilan
teknikal seperti akuntansi, komputer, atau keterampilan memperbaiki mesin.
Keterampilan ketiga, yaitu keterampilan berkomunikasi, dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajemen.
2.
Organisasi
A. Definisi Organisasi
Pengorganisasian
(Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu
struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan
keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti
yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan
tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu
tujuan. Menurut Boone dan Katz,
organisasi adalah Suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk
mencapai tujuan dari definisi dapat
disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok : Interaksi
manusia, kegiatan yang mengarah pada tujuan, dan struktur
organisasi itu sendiri.
B. Pentingnya Mengenal Organisasi
Pentingnya
mengenal Organisasi:
a. Terciptanya hubungan yang baik
antaranggota organiosasi.
b. Setiap anggota mengetahui tugas dan
tanggung jawabnya dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
c. Spesialisasi dalam melaksanakan tugas.
Contoh berkaitan
dengan organisasi seperti, tim
olah raga dan organisasi sosial, kelompok keagaamaan, bahkan kelompok binatang pun ada, seperti
lebah, semut, rayap. Perusahaan kecil, fungsi
pengorganisasian sederhana, misal : took kelontong, manajer-pemilik toko mempekerjakan beberapa orang ;
melayani pembeli, membersihkan,
mengatur barang, serta menjaga toko.
C. Bentuk-bentuk Organisasi
1.
Organisasi Lini
Garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertical antara
atasan dan bawahan. Ciri-cirinya : Jumlah
karyawan sedikit, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana, sarana
dan alatnya terbatas, hubungan atasan dan bawahan bersifat
langsung, bentuk lini pada perusahaan
perseorangan, pemilik perusahaan adalah top manager.
2.
Organisasi Fungsional
Wewenang
dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan
fungsional untuk dikerjakan para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Ciri-cirinya : Organisasi
kecil, terdapat kelompok kerja staf ahli, spesialisasi
dalam pelaksanaan tugas,target yang hendak dicapai jelas dan
pasti, pengawasan yang
ketat.
3.
Organisasi Garis dan Staff
Pelimpahan
wewenang secara vertikal dari pimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta
masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau pejabat staff yang tidak
mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat, misal :
kearsipan, keuangan, dan personel. Ciri-cirinya : Hubungan
atasan dan bawahan tidak seluruhnya langsung, karyawan
banyak, organisasi besar, ada
2 kelompok kerja organisasi sehingga ditekankan adanya
spesialisasi.
4.
Organisasi Fungsional dan Garis
Wewenang
dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang
mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat
fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian. Ciri-cirinya
: Tidak tampak
pembedaan tugas pokok dan bantuan, spesialisasi
praktis pada pejabat fungsional, pembagian kerja dan
pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.
5.
Organisasi Matrik
Organisasi Matrik disebut juga sebagai Organisasi
Manajemen Proyek yaitu penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para
spesialis yang punya ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan
perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan proyek yang harus
diselesaikan.
6.
Organisasi Komite
Tugas
kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh kelompok
pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan plurastic manajemen. Terdiri dari : Executive
Committe (Pimpinan Komite) Anggotanya mempunyai wewenang lini, staff
Committee Orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf.
D. Prinsip-prinsip Organisasi
Berkaitan
dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip
atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
·
Perumusan Tujuan yang
Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan
suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai
baik itu secara fisik maupun non fisik.
·
Pembagian kerja. Dalam
pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja
dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya
tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
·
Delegasi kekuasaan.
Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis
komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
·
Rentang kekuasaan.
Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan.
Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan,
sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan
tersebut.
·
Tingkat pengawasan.
Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit)
bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga
batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan
tercipta.
·
Kesatuan perintah dan
tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka
kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung
jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
·
Koordinasi. Ini pun harus
terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari
masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan
suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
E.
Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
Robert
L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan
minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
a)
Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat
atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan
gagasan demi kemajuan organisasi.
b)
Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan
konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi
atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan.
c)
Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
F.
Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
1)
Sebab-sebab
keberhasilan organisasi :
a. Memiliki ide atau visi yang jelas.
b. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi
resiko waktu maupun uang.
c. Membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan,
dan menjalankannya.
d. Mengembangkan hubungan baik dengan mitra
usaha maupun dengan pihak yang terkait.
2)
Sebab-sebab
kegagalan organisasi
Manajemen
yang kurang bagus itu bisa saja karena dari pemimpinan perusahaan atau manajer
yang tidak bisa menangani jalannya
perusahaan tersebut, mungkin juga pemimpin perusahaan tidak bisa berkerja sama
dengan anggota-anggotanya yang ada , kurang tanggun jawab terhadap tugas
masing-masing, kurangnya rencana masa depan.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar