Senin, 13 Oktober 2014

Tugas 2 Bahasa Indonesia 2 (Softskill)

Nama : Edi Nugroho
Kelas : 3EB24
NPM : 22212357
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2

Tugas 2

Paragraf Deduktif
Hari pendidikan nasional adalah hari dari jati diri bangsa dimana hari pendidikan bisa menggambarkan atau ruh dari bangsa kita, bangsa yang besar adalah bangsa yang peduli akan pendidikan, dan pendidikan adalah modal awal dari perkembangkan bangsa. Berbicara tentang pendidikan pasti kita mengenal sosok tentang Ki Hajar Dewantara,dengan itu kali ini kami akan mengupas tentang perjalanan Ki Hajar Dewantara  dan Hari pendidikan nasional nya Apa, Mengapa, Dan Bagaimana Pendidikan Nasional Dipandangan Ki Hajar Dewantara. Dari di sinilah kita, siap sedia memberi korban yang sesuci-sucinya… sungguh, korban dengan ragamu sendiri adalah korban yang paling ringan… memang awan tebal dan hitam menggantung di atas kita. (Ki Hadjar Dewantara). Siapa yang gak kenal sosok tokoh pendidikan Bapak Ki Hadjar Dewantara, tokoh yang berjasa memajukan pendidikan di Indonesia. Ki Hadjar pun aktif menjadi pengurus Boedi Oetomo dan Sarikat Islam. Ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantoro yang sangat poluler di kalangan masyarakat adalah Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani. Jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi bawahan atau anak buahnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin adalah kata suri tauladan. Sebagai seorang pemimpin atau komandan harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam segala langkah dan tindakannya agar dapat menjadi panutan bagi anak buah atau bawahannya. Sama halnya dengan Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Karena itu seorang pemimpin juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungan tugasnya dengan menciptakan suasana kerja yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan kerja. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seorang komandan atau pimpinan harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.

Paragraf Induktif
Seorang polisi lalu lintas mengidenfikasi proses terjadinya kecelakaan lalu lintas di perempatan Rawamangun Muka, persilangan Rawamangun MUka-Utan Kayu dan CililitanTanjung Priok, yang terjadi pada tanggal 11 April 2011 pukul 07.30 pagi tadi. Sebuah truk dari arah Cililitan menabrak bajaj sehingga terpental 100 meter, bagian depan truk penyok sedalam 15 cm, dan supir bajaj terpental keluar dari kendaraannya. Seorang saksi mata menuturkan bahwa bajaj tersebut terpental berguling-guling di udara. Dalam pengamatannya, melalui proses penghitungan waktu, polisi menyatakan bahwa pada saat truk melintas dari arah Cililitan ke Rawamangun Muka lampu hijau menyala dan dibenarkan oleh para saksi. Polisi juga menyatakan bahwa dalam keadaan lampu menyala merah sebuah bajaj berkecepatan tinggi dari arah Tanjung Priok menerobos sehingga tertabrak oleh truk yang sedang berbelok dari arah selatan kearah Rawamangun Muka.

Analisisnya : Artikel ini mengandung penalaran induktif yang berarti proses berpikir logis yang diawali dengan observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri dengan kesimpulan umum. Kesimpulan ini dapat berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta yang bersifat khusus.


Sumber :

Tugas 1 Pengertian Penalaran Deduktif dan Induktif



Nama : Edi Nugroho
Kelas : 3EB24
NPM : 22212357

Tugas 1

Pengertian Penalaran Deduktif dan Induktif

Pengertian Penalaran
    Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.

1. Penalaran Deduktif

   Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit. Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.

2. Penalaran Induktif

   Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum. Contoh penalaran induktif : kucing berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. kelinci berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Panda berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Kesimpulannya semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

Sumber :

Minggu, 05 Oktober 2014

Tugas 2 Pemeriksaan Akuntansi 1


Nama : Edi Nugroho
Kelas : 3EB24
NPM : 22212357


Menurut (Sukrisno Agoes, 2004), Auditing adalah "Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut".

1.        Laporan keuangan : neraca, rugi/laba, perubahan modal, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
2.        Catatan-catatan pembukuan : buku harian, buku besar, dan buku pembantu.
3.        Bukti-bukti pendukung : Bukti penerimaan kas dan pengeluaran kas, faktur, dan jenis voucher.
4.        Dokumen lain : Notulen dan rapat perjanjian kredit.

KAP (Kantor Akuntan Publik)
1.        E dan Y
2.        Delliot
3.        PWC
4.        KPMG

Tujuan KAP adalah audit, jasa pajak, jasa konsultan, jasa akuntan dan banking.

Herarki akuntan publik
Partner                                                             > 10 tahun
Manager                                                          5-10 tahun
Auditor senior dan penanggung jawab               2-5 tahun
Asisten auditor                                                 0-2 tahun

IAPI : Institute Akuntan Publik Indonesia
DSPAP : Dewan Standar Profesional Akuntan Publik
GAAS : General Accepted Audited Standar

Prinsip Etika
1.        Integritas : harus adil dan berterus terang dalam menjalakan prakteknya.
2.        Objektif : tidak berpihak disatu sisi.
3.        Kompetensi profesional dan kecermatan
4.        Kerahasiaan
5.        Perilaku profesional

Tujuan audit yaitu untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan.

Asersi adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen.

Asersi manajemen dapat diklasifikasikan :
1.        Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)
2.        Kelengkapan (completenes)
3.        Hak dan kewajiban (rights and obligation)
4.        Penilaian (alokasi)
5.        Penyajian dan pengungkapan (Presentation & Disclosure)