Selasa, 22 Januari 2013
Bab 14 Bisnis Internasional
BAB 14
BISNIS INTERNASIONAL
1. Hakikat
Bisnis Internasional
Bisnis
internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas-batas
suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis
internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional
(International Trade) ada juga yang menybutnya sebagai Pemasaran Internasional
atau International Marketing. Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh
suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di
negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing.
Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis
Internasional , meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat
membedakan adanya dua buah transaksi bisnis Internasional yaitu :
a.
Perdagangan Internasional
(International Trade)
Perdagangan
internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak
sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat
perdagangan atau gains of tride. Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang
sangat penting saat ini, maka tidak ada Negara-negara di dunia yang tidak
terlibat didalam perdagangan baik perdagangan antar regional, antar kawasan
ataupun antar Negara. Perdagangan ini melakukan transaksi jual beli ke luar
negeri, kalau kita membeli disebut impor sedangkan kalau kita menjual disebut
expor. Manfaat Perdagangan Internasional :
1.
Saling mendapat petukaran tehnologi
guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
2.
Menjalin persahabatan
3.
Dapat membuka lapangan pekerjaan
4.
Dapat menambah jumlah dan kualitas
barang
5.
Meningkatkan penyebaran sumber daya
alam melalui batas Negara.
Dampak Perdagangan Internasional
Terhadap Perekonomian Indonesia
Perdagangan
internasional membawa pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia.
Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif, ada pula yang negatif. Berikut ini
beberapa dampak yang ditimbulkan dari pedagangan internasional.
1.
Dampak Positif Perdagangan
Internasional
a.
Saling membantu memenuhi kebutuhan
antarnegara
Terjalinnya hubungan di antara
negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu negara memenuhi
barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat
saling membantu mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan
masyarakat terpenuhi.
b.
Meningkatkan produktivitas usaha
Dengan adanya perdagangan internasional,
kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat.
Meningkatnya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan dalam menghasilkan barang-barang.
c.
Mengurangi pengangguran
Perdagangan internasional dapat membuka
kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja baru
untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh
perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang.
d.
Menambah pendapatan devisa bagi negara
Dalam kegiatan perdagangan internasional,
setiap negara akan memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di
negara lain, perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak.
2.
Dampak Negatif Perdagangan
Internasional
a.
Adanya ketergantungan dengan
negara-negara pengimpor
Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang
yang tidak diproduksi dalam negeri, pemerintah akan mengimpor dari negara lain.
Kegiatan mengimpor ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan negara
pengimpor.
b.
Masyarakat menjadi konsumtif
Banyaknya barang-barang impor yang masuk
ke dalam negeri menyebabkan semakin banyak barang yang ada di pasar baik dari
jumlah, jenis, dan bentuknya. Akibatnya akan mendorong seseorang untuk lebih
konsumtif, karena semakin banyak barang-barang pilihan yang dapat dikonsumsi.
c.
Mematikan usaha-usaha kecil
Perdagangan internasional, dapat
menimbulkan persaingan industri dengan negara-negara lain. Industri yang tidak
mampu bersaing tentu akan mengalami kerugian, sehingga akan mematikan usaha
produksinya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan pengangguran.
b.
Pemasaran Internasional (International
Marketing)
Pemasaran
Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan
antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pemasaran
internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International
Busines ) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu
transaksi bisnis dengan negara lain , perusahaan lain ataupun masyarakat umum
di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya
untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka
pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk
karena tidak ada transaksi ekspor impor.
Dengan
masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri
asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu
tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis
internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
1)
Licencing
2)
Franchising
3)
Management Contracting
4)
Marketing in Home Country by Host
Country
5)
Joint Venturing
6)
Multinational Coporation (MNC)
2. Alasan
Melaksanakan Bisnis Internasional
Alasan
negara melakukan perdagangan internasional
1.
Masalah mobilitas faktor produksi.
Faktor produksi terdiri dari tanah (land), tenaga kerja (labour), barang modal
(capital) dan manajerial atau keterampilan (skill).
2.
Monilitas mengandung arti suatu
pergerakan, sehingga yang dimaksud disini adalah pergerakan faktor produksi
dari suatu negara kenegara lain. namun pada kenyataannya tidak semua faktor
produksi dapat mobil secara internasional. Menurut Adam Smith, labour merupakan
faktor produksi yang paling mobil. Masalah perbedaan sistem moneter. Setiap
negara memiliki mata uang sendiri. Adanya perbedaan mata uang dari setiap
negara, perbedaan kebijakan ekonomi moneter, pada gilirannya mempengaruhi
sistem lalu lintas pembayaran internasional dan sistem lalu lintas modal.
3. Masalah
batas-batas negara yang berdaulat. Adanya batas-batas dari suatu negara dengan
negara yang lain yang berdaulat menyebabkan perbedaan politik dalam perdagangan
misalnya perlindungan tarif terhadap produk hasil industri didalam negero,
larangan impor, quota dan blok perdagangan. Adanya kedaulatan mengakibatkan bea
masuk (impor duty) dari suatu negara tidak sama dengan bea impor dari negara
lain.
4.
Masalah transport cost. Ongkos angkut
dari pabrik kepasar atau kepelabuhan meninggikan harga asal pabrik. Ongkos
pengangkutan barang ekspor harus dimasukkan dalam perhitungan biaya agar harga
yang diperoleh untuk komoditi ekspor tersebut tepat.
a.
Konsep Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara
akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak,
serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan
mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok
antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas
barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter
atau tanpa uang. Biaya transpor ditiadakan.
b.
Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan
teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan
internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia
berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada
negara lainnya.
c.
Potensi Pasar Internasional
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor
yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal
pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga
faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.
3. Tahap-Tahap
dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan
yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri
secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko
sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang
sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
a. Ekspor
Insidentil
b. Ekspor
Aktif
c. Penjualan
Lisensi
d. Franchising
e. Pemasaran
di Luar Negeri
f. Produksi
dan Pemasaran di Luar Negeri
4. Hambatan
Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu
saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara
lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat
terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau
budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena
itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
a.
Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
b.
Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural
c.
Kondisi politik dan
hokum/perundang-undangan
d.
Hambatan operasional
A. Batasan
Perdagangan dan tarif bea masuk
Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan
baik barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi
barang luar negri, maka akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing
dengan harga barang dalam.
B. Perbedaan
bahasa, sosial budaya/cultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali
merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional , hal ini disebabkan
karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan
maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar
untuk dapat berlangsung dengan Iancar.
C. Hambatan
politik, hukum dan perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara
satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya
hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika
melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis. Ketentuan
hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga
membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab
melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi. Lebih dan itu
undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya
bisnis Internasional , misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun
setengah jadi , begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
D. Hambatan
Operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah
operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan
tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain.
5. Perusahaan
Multinasional (PMN)
Perusahaan
Multinasional adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini
biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik
atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor
pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global. Perusahaan multinasional
yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat
memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka
yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat
berkecukupan untuk relasi masyarakat dan politik.
a.
Jenis-Jenis Perusahaan Multinasional
Banyak
contoh perusahaan multinasional misalnya saja Coca Cola , Colgate , Johnson
& Johnson , IBM , General Electric , Mitzubishi Electric , Toyota , Philips
dari negeri Belanda , Nestle dari Switzerland , Unilever dari Belanda dan
lnggris , Bayer dati Jerman , Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan
sebagainya.
Sumber :
Bab 13 Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
BAB 13
Tanggung
Jawab Sosial Suatu Bisnis
1.
Benturan dengan
kepentingan masyarakat
A.
Klasifikasi aspek
pendorong tanggung jawab sosial
Dalam menunaikan
tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika
bisnis. Hal – hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
a.
Dorongan dari
pihak luar, dari lingkungan masyarakat.
b. Dorongan
dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa,
karsa dan karya.
2.
Dorongan tanggung
jawab social
A. Manfaat
penerapan manajemen orientasi kemanusiaan
a.
Peningkatan moral
kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
b. Adanya
partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi
manajemen partisipasif.
c.
Penurunan absen
karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang
menyenangkan dan baik.
d.
Peningkatan mutu
produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
e.
Kepercayaan
konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya
dari perusahaan.
3. Etika
bisnis
Etika bisnis
adalah penerapan secara langsung tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul
dari pihak internal, dalam hal ini biasanya dari kebijakan – kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.
A.
Hubungan antara
bisnis dengan konsumen
Hubungan antara bisnis dengan pelanggan
/ konsumen, merupakan hubungan paling dasar dalam suatu bisnis, biasanya
mengenai kualitas produk, kemasan, cara berpromosi, dan layanan purna jual.
B.
Hubungan dengan
karyawan
Hubungan
antara employer dengan employee. Di dalamnya
termasuk penerimaan, latihan, promosi, transfer, demosi, dan PHK.
C.
Hubungan antar
bisnis
Pemberian informasi hubungan yang
terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir
maupun distributornya.
D.
Hubungan dengan
investor
Pemberian informasi yang benar terhadap
investor maupu calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat
menghimdari pengambilan keputusan yang keliru.
E.
Hubungan dengan
lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga – lembaga
keuangan, dalam hal ini yang paling sering berhubungan dengan perusahaan adalah
Lembaga Perpajakan yang berkaitan dengan jumlah pajak yang harus dibayar
melalui hasil analisa laporan keuangan perusahaan.
4.
Bentuk-bentuk
tanggung jawab sosial suatu bisnis
A.
Pelaksanaan
hubungan industrial pancasila (HIP)
Sistem
hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan
jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,pekerja/buruh, dan pemerintah yang
didasarkan pada nilai nilai Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
B.
Dampak lingkungan
(AMDAL)
Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan
di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan
akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
C.
Prinsip kesehatan
dan keselamatan kerja (K3)
Penekanan
pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi
menjaga keselamatan, seperti masker pelindung, topi pengaman, dsb.
D.
Perkebunan inti
rakyat (PIR)
Perkebunan
Inti Rakyat adalah sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik
Negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti
penggerak perkebunan di mana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil
di sekitarnya.
E.
Sistem bapak
angkat dan anak angkat
System
ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengah
mitra kerja yang harus mereka bina.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)