BAB VII
Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga
1. Pengertian Perubahan Harga
Suatu Perubahan
harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam
suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan
atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut
sebagai inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi
(deflation).
Disisi lain,
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa
tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran. Jadi
laju inflasi per tahun dalam suatu negara mungkin berkisar sekitar 5%,
sementara harga satu unit apartemen dengan satu kamar tidur mungkin meningkat
sebesar 50% selama periode yang sama.
2. Mengapa Laporan Keuangan di Masa Perubahan
Harga Berpotensi Menyesatkan
Selama periode
inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang
mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih
rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih
tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi :
(1) proyeksi
keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang
menjadi dasar pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat
mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai
lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
a. Kenaikan dalam proporsi pajak
b. Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
c. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
d. Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak
lebih besar)
3. Jenis-Jenis Penyesuaian Inflasi
a. Model historical cost-constant purchasing power – daya
beli tetap-biaya historis
jumlah mata uang yang
disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum (mata uang tetap
–biaya historis)
b. Model currett-cost – biaya-kini
a) aset dinilai dari biaya
kininya daripada biaya historisnya
b) laba dideinisikan sebagai
kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan
c. Biaya Kini disesuaikan dengan tingkat harga umum
a) merupakan gabungan dari
Model historical cost-constant purchasing power dan
Model currett-cost
b) menggunakan indeks harga
umum maupun khusus
4. Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah mata
uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut
mata uang konsatan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Sebagai
contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan
didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang
nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode
kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli
kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi)
dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah
nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat
ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
5. Penyesuaian Biaya-Kini
Model biaya
kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama,
aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua,
laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam
suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
6. Biaya Kini Disesuaikan dengan Tingkat-Harga
Umum
Kebijakan akuntansi:
1) Dasar Penyajian
2) Komparabilitas
3) Persediaan
4) Aset Tetap
5) Penyusutan
6) Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7) Defisit atas penyajian ulang ekuitas
pemegang saham
8) Laba atau rugi dari posisi moneter
7. Pendekatan Terhadap Akuntansi Inflasi di Beberapa
Negara
Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SFAS)
No. 33 Berjudul ”Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini
mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap
yang bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 miliar,untuk
selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya
historis dan daya beli konstan biaya kini.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang
telah sesuai dengan SFAS No.33 menemukan bahwa :
1.
Pengungkapan ganda yang diwajibkan FASB membingungkan.
2.
Biaya penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
3.
Pengungkapan daya beli biaya historis tidak terlalu
bermanfaat bila dibandingkan dengan beban kini.
FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) untuk membantu
perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah.
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk
5 tahun terakhir:
1.
Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.
2. Laba dari operasi yang berjalan
berdasarkan dasar biaya kini.
3. Keuntungan atau kerugian daya beli
(moneter) atas pos-pos moneter bersih.
4. Kenaikan atau penurunan dalam biaya
kini atau jumlah yang dapat dpulhkan (yaitu jumlah kas
bersih yang diperkirakan akan dapat dipulhkan melalui penggunaan atau
penjualan) yang lebih rendah
dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi
(perubahan tingkat harga
umum).
5. Setiap agregat penyesuaian translasi
mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul
dari proses konsolidasi.
6. Aktva bersih pada akhir tahun
menurut dasar biaya kini.
7. Laba per saham (dari operasi
berjalan) menurut dasar biaya kini.
8. Dividen per saham biasa.
9. Harga pasar akhir tahun per lembar
saham biasa.
10. Tingkat Indeks HArga Konsumen
(Consumer Price Index-CPI) yang digunakan untuk
mengukur laba dari operasi
berjalan.
Untuk meningkatkan daya banding data tersebut, informasi dapat
disajikan :
a.
Ekuivalen daya beli rata-rata (atau akhir tahun).
b. Dollar periode dasar (1967) yang
digunakan dalam menghitung CPI.
Inggris
Komite Standar Akuntans Inggris (Accounting Standard
Committee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement
of Standard Accounting Practice-SSAP 16) “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa
percobaan 3 tahun pada bulan Maret 1980.
Perbedaan SSAP 16 dengan
SFAS 33 adalah:
-
Apabila standar AS
mengharuskan akuntansi biaya konstan dan kini, SSAP 16 hanya mengadopsi metode
biaya kini untuk pelaporan eksternal.
-
Apabila penyesuaian inflasi AS
berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mengwajibkan
baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelas.
Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca
biaya kini, beserta catatan penjelasan. Standar
di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :
1.
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan
dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2. Menyajikan akun-akun biaya historis
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun
pelengkap biaya kini.
3.
Menyajkan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun
yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
SSAP mengharuskan dua angka yang mencerminkan pengaruh perubahan harga
spesifik, yaitu:
1.
Penyesuaian modal kerja moneter mengakui pengaruh perubahan
harga khusus terhadap total
jumlah modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya.
2.
Mekanisme penyesuaian memungkinkan pengaruh perubahan harga
spesfik terhadap aktiva nonmoneter perusahaan.
Brasil
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan
menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan
menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur
devaluasi mata uang lokal. Aktiva permanen meliputi aktiva tetap, gedung,
investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait, serta akun-akun amortisasi
atau deplesi (termasuk setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas
pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan evaluasi dan
akun cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga
terhadap modal.
Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan
ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan
secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter.
Komisi Pasal Modal Brasil mewajibkan metode akuntansi
yang lain untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di depan
publik. Perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya harus mengukur ulang
seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu periode dengan menggunakan mata uang
fungsional.
8. International AccountingStandards Board
(IASB)
Secara khusus laporan keuangan suatu
perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi,
apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus
disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini
juga berlaku untuk angka terkait dalam periode sebelumnya. Laba atau rugi daya
beli yang terkait dengan posisi liabilitas atau aset moneter bersih dimasukan
kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan
:
- Fakta
bahwa penyajian ulang atas perubahan dalam daya beli umum unit pengukuran
telah dilakukan.
- Model
penilaian aset yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian
biaya historis atau biaya kini.
- Identitas
dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya
selama periode pelaporan.
- Laba
atau rugi moneter bersih selama periode tersebut (tahun berjalan)
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar