Minggu, 12 Juni 2016

Akuntansi Internasional-Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga

BAB VII
Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga

1.   Pengertian Perubahan Harga
Suatu Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi (deflation).
Disisi lain, Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran. Jadi laju inflasi per tahun dalam suatu negara mungkin berkisar sekitar 5%, sementara harga satu unit apartemen dengan satu kamar tidur mungkin meningkat sebesar 50% selama periode yang sama.

2.   Mengapa Laporan Keuangan di Masa Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi :
(1)   proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
a.   Kenaikan dalam proporsi pajak
b.   Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
c.   Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
d.   Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar)

3.   Jenis-Jenis Penyesuaian Inflasi
a.   Model historical cost-constant purchasing power – daya beli tetap-biaya historis
jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum (mata uang tetap –biaya historis)
b.   Model currett-cost – biaya-kini
a) aset dinilai dari biaya kininya daripada biaya historisnya
b) laba dideinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan
c.   Biaya Kini disesuaikan dengan tingkat harga umum
a) merupakan gabungan dari Model historical cost-constant purchasing power dan Model currett-cost
b) menggunakan indeks harga umum maupun khusus

4.   Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut mata uang konsatan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.

5.   Penyesuaian Biaya-Kini
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.

6.   Biaya Kini Disesuaikan dengan Tingkat-Harga Umum
Kebijakan akuntansi:
1)         Dasar Penyajian
2)         Komparabilitas
3)         Persediaan
4)         Aset Tetap
5)         Penyusutan
6)         Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7)         Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
8)         Laba atau rugi dari posisi moneter


7. Pendekatan Terhadap Akuntansi Inflasi di Beberapa Negara
Amerika Serikat

Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SFAS) No. 33 Berjudul ”Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap yang bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 miliar,untuk selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan daya beli konstan biaya kini.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 menemukan bahwa :
1.      Pengungkapan ganda yang diwajibkan FASB membingungkan.
2.      Biaya penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
3.      Pengungkapan daya beli biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan dengan beban kini.
FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) untuk membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah.
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir:
1.      Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.
2.      Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
3.      Keuntungan atau kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih.
4.      Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dpulhkan (yaitu     jumlah kas bersih yang diperkirakan akan dapat dipulhkan melalui penggunaan atau          penjualan) yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi          (perubahan tingkat harga umum).
5.      Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang      timbul dari proses konsolidasi.
6.      Aktva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini.
7.      Laba per saham (dari operasi berjalan) menurut dasar biaya kini.
8.      Dividen per saham biasa.
9.      Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa.
10.   Tingkat Indeks HArga Konsumen (Consumer Price Index-CPI) yang digunakan untuk          mengukur laba dari operasi berjalan.

Untuk meningkatkan daya banding data tersebut, informasi dapat disajikan :
a.       Ekuivalen daya beli rata-rata (atau akhir tahun).
b.     Dollar periode dasar (1967) yang digunakan dalam menghitung CPI.
Inggris

Komite Standar Akuntans Inggris (Accounting Standard Committee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standard Accounting Practice-SSAP 16) “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan Maret 1980.

Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 adalah:
-        Apabila standar AS mengharuskan akuntansi biaya konstan dan kini, SSAP 16 hanya mengadopsi metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
-        Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mengwajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelas.

Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan. Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :
1.      Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun   pelengkap biaya historis.
2.      Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun          pelengkap biaya kini.
3.      Menyajkan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan    informasi biaya historis yang memadai.

SSAP mengharuskan dua angka yang mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu:
1.      Penyesuaian modal kerja moneter mengakui pengaruh perubahan harga khusus terhadap          total jumlah modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya.
2.      Mekanisme penyesuaian memungkinkan pengaruh perubahan harga spesfik terhadap   aktiva nonmoneter perusahaan.


Brasil

Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang lokal. Aktiva permanen meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan evaluasi dan akun cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter.
Komisi Pasal Modal Brasil mewajibkan metode akuntansi yang lain untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di depan publik. Perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya harus mengukur ulang seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu periode dengan menggunakan mata uang fungsional.

8.   International AccountingStandards Board (IASB)
Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam periode sebelumnya. Laba atau rugi daya beli yang terkait dengan posisi liabilitas atau aset moneter bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
  1. Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan dalam daya beli umum unit pengukuran telah dilakukan.
  2. Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini.
  3. Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
  4. Laba atau rugi moneter bersih selama periode tersebut (tahun berjalan)


 Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar