1. PENGERTIAN DAN TUJUAN PERENCANAAN
SDM
A. PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
a. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam konteks bisnis, adalah orang yang bekerja dalam suatu organisasi
yang sering pula disebut karyawan. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang
paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan
tidak akan dapat mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Manajemen
Sumber Daya Manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah
manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen
Sumber Daya Manusia berkaitan dengan kebijakan dan praktek-praktek yang perlu
dilaksanakan oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia dari
Manajemen Kerja.
Tidak ada definisi
yang sama tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, 3 (tiga) definisisebagai
perbandingan dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.
Bagaimana
orang-orang dapat dikelola dengan cara yang terbaik dalam kepentingan organisasi,
Amstrong (1994).
b.
Suatu
metode memaksimalkan hasil dari sumber daya tenaga kerja dengan
mengintergrasikan MSDM kedalam strategi bisnis, Kenooy (1990).
c.
Pendekatan
yang khas, terhadap manajemen tenaga kerja yang berusaha mencapai keunggulan
kompetitif, melalui pengembangan strategi dari tenaga kerja yang mampu dan
memiliki komitmen tinggi dengan menggunakan tatanan kultur yang integrated,
struktural dan teknik-teknik personel, Storey (1995).
Dari ke-3 definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa, Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan dengan
cara pengelolaan sumber daya insani, dalam organisasi dan lingkungan yang
mempengaruhinya, agar mampu memberikan kontribusi secara optimal bagi
pencapaian organisasi.
b.
Pengertian
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan
akan sumber daya manusia, sehingga organisasi
tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain
itu, pentingnya diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan
memiliki gambaran yang jelas akan masa depan, serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga kerja yang diperlukan.
Beberapa pendapat menegenai definisi
Perenanaan Sumber Daya Manusia antara lain :
a. Andrew E. Sikula (1981;145)
mengemukakan bahwa:“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga
kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan
berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi
dengan rencana organisasi”.
b. George Milkovich dan Paul C. Nystrom
(Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:“Perencanaan tenaga kerja adalah
proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin
perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara
benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
c. Handoko (1997, p. 53)
mengemukakan bahwa: “Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga
kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan
datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan
oleh kondisi-kondisi tersebut”.
d. Mangkunegara ( 2003,
p. 6) mengemukakan bahwa: “Perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai
suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan
pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang
berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai,
penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis”.
B. TUJUAN PERENCANAAN SDM
Perencanaan
SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu,organisasi dan
kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada
untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari
mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Proses perencanaan sumber
daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
A. Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan
lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin
diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Perkembangan
ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh
tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu
kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b. Kondisi
sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia
melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah
laku, dan sebagainya.
c. Sedangkan
perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi
juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh jelas
bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d. Para
pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi
permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer
akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi
dalam perencanaan sumber
daya manusia.
B. Keputusan-keputusan Organisasional
Berbagai
keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan
sumber daya manusia.
a. Rencana
stratejik perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh. Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai
sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar
baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang
dibutuhkan di waktu yang akan datang.
b. Dalam
jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana stratejik menjadi
operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka
pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
c. Forecast
penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga menyebabkan
perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d. Perluasan
usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e. Begitu
juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara
radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang
berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
C. Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Permintaan
sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun,
permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan
personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend
perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
3. Hubungan antara
Perencanaan SDM dengan Anggaran
Antara
manajemen sumber daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan yang sangat
erat. Pengaruh nilai terhadap perencanaan sumber daya manusia sangat jelas pada
hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal sebagai
berikut :
a. Anggaran
merupakan pusat pertemuan antara polotik dengan administrasi publik, dan
merupakan proses lewat mana konflik-konflik nilai diatasi dan diterjemahkan ke
dalam program-program kongret melalui pengalokasian sumber-sumber daya yang
langka ke tujuan-tujuan program.
b. Karena
gaji dan tunjangan merupakan 50 hingga 70% dari pengeluaran instansi
pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang disampaikan oleh pimpinan
eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif, merupakan pengeluaran
untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling umum digunakan oleh lembaga
legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah dari program instansi adalah
pembatasan anggaran atas sejumlah kedudukan dan dialokasiakan untuk suatu
instansi, dan tingkat gaji dan tunjangan yang diperuntukkan bagi
jabatan-jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu persiapan anggaran dan
proses persetujuan merupakan saran melalui mana lingkup dari pada administrasi
publik perhubungan dengan lonteks politik lebih luas.
c. Perencanaan
sumber daya manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang
menjabati antara lingkungan politik luar dan aktivitas-aktivitas inti seperti
analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan, dan
imbalan/kompensasi.
Dari
semuanya itu, kata Klingner & Nalbandian, perencanaan sumber daya manusia
yang diusulkan oleh para manajer instansi dipengaruhi oleh realitas politik
pada prioritas-prioritas yang ditetapkan oleh lembaga legislatif, dan
perkiraan-perkiraan sumber pendapatan.
4.
Anggaran
dan Manajemen Keuangan
A. Anggaran
a. Pengertian
Anggaran
Glenn
A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and
control may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for
accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of
management".
Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi
perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi
dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan,
mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional
didalam badan usaha.
Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan
dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan
sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu
pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang
ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas
tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran merupakan
suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan
moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu
tahun.
Menurut Supriyono (1990, p.15), penganggaran
merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai
dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan
datang.
Anggaran
merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan
jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana
anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya
akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber
daya yang ditentukan.
b.
Fungsi Anggaran
Peranan
anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam
pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai
pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
1. Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan
fungsi ini merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.Winardi memberikan pengertian
mengenai perencanaan sebagai berikut: "Perencanaan meliputi tindakan
memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan
asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta
merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk
mencapai basil yang diinginkan". Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa
sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut
harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di
masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta
bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan
dapat terlaksana dengan baik.
2. Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan
dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar
rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai. Dengan demikian
pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila
perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang
dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer
pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan
pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki
kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari
kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan
yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya
tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.
3. Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan
bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai
tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk
menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat
menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya.
Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana
yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan
yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai
alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua
kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah
diatur dengan baik.
4. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu
rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter.
Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan
taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman
kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya. Tujuan
yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk
membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan
untuk mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas
yang tidak dibenarkan oleh undang-undang.
c. Manfaat Anggaran
Menurut
Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran
adalah :
1. Anggaran
merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan
negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai
tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
2. Anggaran
merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena
dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
3. Anggaran
merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang
satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen
puncak.
4. Anggaran
menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan
dengan standar yang telah ditetapkan.
5. Anggaran
sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian
organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk
menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
6. Anggaran
mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan
konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan
perusahaan dengan tujuan karyawan.
B. Manajemen
Keuangan
a.
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu
kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau
perusahaan.
Seorang
manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola
segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan
merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
b. Aktivitas
Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu
aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu
aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun
sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu
setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus
dikelola seefisien mungkin.
c. Fungsi Manajemen
Keuangan
Berikut ini
adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan
Keuangan, membuat
rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk
periode tertentu.
2. Penganggaran
Keuangan, tindak
lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan
pemasukan.
3. Pengelolaan
Keuangan,
menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai
cara.
4. Pencarian
Keuangan, mencari
dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan
Keuangan,
mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian
Keuangan, melakukan
evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan
Keuangan, melakukan
audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
8. Pelaporan
Keuangan, penyediaan
informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.
5. Forecasting sumber daya manusia
Ada beberapa metode forecasting sumber
daya manusia yang dikenal, yaitu :
a.
Inkrementalisme (atau dekrementalisme) merupakan metode
perkiraan yang memproyeksikan perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan
pegawai berdasarkan fluktuasi anggaran.
b.
Collective opinion, teknik ini meliputi pengumpulan
informasi dari berbagai sumber didalam dan diluar organisasi dan kemudian
mencapai kesepakatan kelompok mengenai penafsiran data tersebut.
c.
Categorical and Cluster forecasting, teknik kategori ini
memperkirakan kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai kelompok kedudukan dan
teknik kluster ini memperkirakan kelompok-kelompok bersama kedudukan tersebut
dengan syarat dan tuntutan akan ketrampilan umum. Ini sering dipakai dalam
organisasi yang besar.
d.
Modeling, metode ini menggunakan matematis dan
komputer dimana para manager harus menggunakan teknik-teknik model untuk
memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia. Asumsi ini
didasarkan pada keadaan ekonomi, perkembagan teknologi, sistem pendidikan,
persaingan para majikan, sifat dasar pasar tenaga kerja, sistem kompensasi,
jumlah lowongan dan praktek rekruitmen.
Sumber
:
perencanaan keuangan ini dibuat untuk berapa bulan kedepan min? Cara Membuat Website Gratis
BalasHapusBagaimana peranan perencanaan SDM dalam melakukan pengendalian Dan pengawasan SDM?
BalasHapusOk
BalasHapus