Nama : Edi Nugroho
Kelas : 3EB24
NPM : 22212357
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Kelas : 3EB24
NPM : 22212357
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Tugas
2
Paragraf
Deduktif
Hari
pendidikan nasional adalah
hari dari jati diri bangsa dimana hari pendidikan bisa menggambarkan atau ruh
dari bangsa kita, bangsa yang besar adalah bangsa yang peduli akan pendidikan,
dan pendidikan adalah modal awal dari perkembangkan bangsa. Berbicara tentang pendidikan pasti kita mengenal
sosok tentang Ki Hajar Dewantara,dengan itu kali ini kami akan mengupas tentang
perjalanan Ki Hajar Dewantara dan Hari
pendidikan nasional nya Apa, Mengapa, Dan Bagaimana Pendidikan
Nasional Dipandangan Ki Hajar Dewantara. Dari di sinilah kita, siap sedia
memberi korban yang sesuci-sucinya… sungguh, korban dengan ragamu sendiri
adalah korban yang paling ringan… memang awan tebal dan hitam menggantung di
atas kita. (Ki Hadjar
Dewantara). Siapa yang gak kenal sosok tokoh pendidikan Bapak Ki Hadjar Dewantara, tokoh yang
berjasa memajukan pendidikan di Indonesia. Ki Hadjar pun aktif menjadi pengurus
Boedi Oetomo dan Sarikat Islam. Ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantoro yang
sangat poluler di kalangan masyarakat adalah Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani. Jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo adalah
menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi bawahan atau
anak buahnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin adalah
kata suri tauladan. Sebagai seorang pemimpin atau komandan harus memiliki sikap
dan perilaku yang baik dalam segala langkah dan tindakannya agar dapat menjadi
panutan bagi anak buah atau bawahannya. Sama halnya dengan Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo
artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso
diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Karena itu seorang pemimpin juga
harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungan tugasnya dengan menciptakan
suasana kerja yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan kerja. Sehingga
artinya Tut Wuri Handayani ialah seorang komandan atau pimpinan harus
memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
Paragraf Induktif
Seorang polisi lalu lintas
mengidenfikasi proses terjadinya kecelakaan lalu lintas di perempatan
Rawamangun Muka, persilangan Rawamangun MUka-Utan Kayu dan CililitanTanjung
Priok, yang terjadi pada tanggal 11 April 2011 pukul 07.30 pagi tadi. Sebuah
truk dari arah Cililitan menabrak bajaj sehingga terpental 100 meter, bagian
depan truk penyok sedalam 15 cm, dan supir bajaj terpental keluar dari
kendaraannya. Seorang saksi mata menuturkan bahwa bajaj tersebut terpental
berguling-guling di udara. Dalam pengamatannya, melalui proses penghitungan
waktu, polisi menyatakan bahwa pada saat truk melintas dari arah Cililitan ke
Rawamangun Muka lampu hijau menyala dan dibenarkan oleh para saksi. Polisi juga
menyatakan bahwa dalam keadaan lampu menyala merah sebuah bajaj berkecepatan
tinggi dari arah Tanjung Priok menerobos sehingga tertabrak oleh truk yang
sedang berbelok dari arah selatan kearah Rawamangun Muka.
Analisisnya
: Artikel ini mengandung penalaran induktif yang berarti proses berpikir logis yang diawali dengan observasi
data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri dengan kesimpulan umum.
Kesimpulan ini dapat berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta
yang bersifat khusus.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar