TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini terdapat
2.483 koperasi yang ada di seluruh wilayah Provinsi Papua. Namun, hanya 1.460
koperasi yang aktif, sedangkan sisanya sebanyak 1.023 koperasi tidak aktif.
Artinya, sekitar 45 persen koperasi di Papua tidak aktif dan perlu dibenahi
agar tidak bubar dengan sendirinya.
Kepala Dinas Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Papua, Kaleb Worembay berjanji koperasi yang
membutuhkan bantuan akan segera ditangani. Secara umum, koperasi di Papua
pertumbuhan dari aspek kuantitas meningkat, tapi yang bermasalah juga jumlahnya
bertambah.
"Tugas pemerintah
itu membina. Tapi kalau sudah tak memungkinkan lagi dibina, maka bisa saja
koperasi bubar sendiri. Koperasi itu dibentuk masyarakat, sehingga mereka
sendiri yang bubarkan. Sebab tak boleh ada intervensi pemerintah," katanya
kepada wartawan seusai upacara peringatan HUT Koperasi ke-66 di Kota Jayapura,
Papua, Kamis, 18 Juli 2013.
Ketua Dewan Koperasi
Indonesia (Dekopin) Provinsi Papua, Sulaiman Hamzah mengatakan, dari 45 persen
koperasi di Papua yang tak berjalan baik itu diharapkan pemerintahan yang baru
di Papua ikut merawatnya. "Sehingga mereka bisa hidup kembali. Sebab hal
itu untuk membangkitkan ekonomi rakyat Papua di kampung-kampung," katanya.
Wakil Gubernur Papua,
Klemen Tinal mengatakan, tumbuhnya koperasi di Papua tentu menjadi kekuatan
yang luar biasa. Sehingga, ia menyayangkan jika koperasi tak dimaksimalkan
menjadi kekuatan ekonomi yang mampu menjangkau kampung-kampung di seluruh Tanah
Papua.
Hanya saja yang jadi
persoalan, kata Klemen, banyak sumber daya alam yang tersedia di
kampung-kampung, tapi tak bisa dimanfaatkan akibat terkendala pada proses
distribusi dan pemasaran. "Karena itu koperasi dapat berperan dalam
mejembatani persoalan ini. Sehingga potensi yang ada di kampung dapat
diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Cara penyelesaiaannya
: Menurut saya kasus koperasi diatas harus di benahi dan di bina agar tidak
bubar dengan sendirinya, sehinggga kehidupan koperasi di papua membangkitkan
ekonomi rakyat-rakyatnya. Dengan adanya koperasi di papua tentu menjadi kekuatan
yang luar biasa namun dengan banyaknya sumber daya alam yang tidak bisa dimanfaatkan
sebagai proses koperasi, hal itu tidak dapat dimaksimalkan menjadi kekuatan ekonomi.
Sehingga koperasi yang tidak berjalan baik itu harus dirawat dengan maksimal mungkin
agar potensi yang ada di kampung-kampung di papua dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar