BAB IX
Analisis Laporan Keuangan Internasional
A. Tantangan
dan Peluang dalam Analisis Lintas Negara
Analisis keuangan
lintas batas mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara memiliki
perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan,
sistem hukum dan undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara
untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat
efektif si satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para
analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian
keuanga internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Disatu sisi, begitu
cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin
meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian,
sejumlah besar perbedaan dalam perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih
ada. Banyak negara termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya
keras untuk memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan
publik. Demikian pula akses terhadap informasi yang tersedia bebas dan cukup
relevan untuk analisis keuangan telah meningkat secara dramatis dengan
penyebarluasan informasi perusahaan melalui internet.
Terlepas dari
kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian
keuangan internasional semakin menurun dan pandangan analis secara umum masih
positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan
kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan- perusahaan
untuk menarik investor, dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus
berlanjut. Secara bersama- sama kekuatan ini memberikan insentif bagi
perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan
perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut
mengaburkan perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu
wilayah. Daripada menyeimbangkan pemilihan saham diantara negara- negara dengan
mata uang kuat dan lemah, manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk
memilih perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal.
Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang
relevan.
B. Kerangka
Kerja Analisis Bisnis
Palepu, Bernard, dan
Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian
usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri
empat tahap analisis, yaitu:
1.
Analisis strategi usaha
2.
Analisis Akuntansi
3.
Analisis Keuangan
4.
Analisis Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing tahap
tergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan
dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis
kredit, analisis merger dan akuisisi.
C.
Analisis Strategi Bisnis Internasional
Analisis strategi usaha merupakan langkah
penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan
pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnyaterkait dengan
lingkungan ekonominya.
Dengan
mengindentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis
strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan yang lebih
realistis. Analisis strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan
penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan, analis
dan profesional keuangan lainnya. Sumber informasi tambahan seperti World Wide
Web, kelompok dagang. Pesaing, konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers
bisnis menjadi semakin umum. Akurasi, keandalan, dan relevansi masing- masing
jenis informasi yang dikumpulan juga perlu di evaluasi.
1.
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha
sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makroekonomi. Pemerintah negara- negara maju kadang
menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara
menunda penerbitan statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau
terkadang memalsukan angka tersebut. Demikian
halnya dengan memperoleh informasi industri di banyak negara sangat sulit dan
kualitas informasi yang berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat
rendah di banyak negara. Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang
melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas
pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui
secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
2.
Rekomendasi Untuk Melakukan
Analisis
Keterbatasan data
membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode
riset tradisional menjadi sulit dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses
yang cepat terhadap informasi yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia
atau sulit diperoleh. Informasi negara
dapat ditemukan dalam “siaran internasional” yang disbarkan oleh kantor akuntan
besar, bank, dan broker.
D.
Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk
menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas
ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta
menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan
yang harus ditentukan oleh direksi manajemen.
Para
manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan
akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak mengenai kondisi operasi dan
keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan
hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi
yang paling mencerminkan situasi dan keadaan suatu perusahaan.
Healy dan
rekan menyarankan proses untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi perusahaan :
- Indentifikasi kebijakan akuntansi
- Analisis fleksibilitas akuntansi
- Evaluasi strategi akuntansi
- Evaluasi kualitas pengungkapan
- Indentifikasi potensi terjadinya masalah
- Buat penyesuaian atas distorsi akuntansi
E.
Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan
adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan
untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan
analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis
keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan
dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu
perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau perbandingan
rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus
pada laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan
keluar yang di klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi, dan pendanaan,
serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara
periodik untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen
perusahaan.
1. Analisis Rasio
Terdapat dua masalah dalam menganalisis
rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama, apakah perbedaan lintas
negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam
angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda? Kedua,
seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal
mempengaruhi interprstasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun
pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai
daya banding akuntansi? Adanya perbedaan besar antarnegara dalam
profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya
yang berasal dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.
2. Analisis
Arus Kas
Analisis arus kas memberikan masukan
mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan . laporan arus kas sangat
mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi
di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan dengan
arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak
terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan
ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering
kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus
kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak
mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
3. Mekanisme untuk Mengatasinya
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran
akuntansi asing menurut sekelopok prinsip yang diakui secara internasional,
atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan
pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan
membatasi analisis mereka terhadap perusahaan yang berlokasi di negara- negara
tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney
menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan
perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Algoritma penyajian ulang relatif
sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan
pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling material, dimana tersedia
cukup informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat diandalkan.
F.
Analisis Prospektif Internasional
Analisis prospektif
mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis
membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan
strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan
penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai
perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak
kegiatan usaha.
Para pakar dalam penialaian
internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan
analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah anda
pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri”.
Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis,
perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap peramalan dan penilaian internasional.
G.
Analisis dan Audit Laporan Keuangan
1. Fungsi Pembuktian
Para auditor
independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Mereka meninjau
informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian
membuktikan reliabilitas, kewajaran dan aspek-aspek kualitas lainnya. Proses
ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi keuangan tersebut
Pertumbuhan
audit sebagai profesi yang terpisah dan berbeda selama abad 19 didorong oleh
perundangan di Inggris kira-kira pada tahun 1845 (persyaratan bahwa perusahaan
menyimpan catatan-catatan yang harus diaudit oleh orang lain selain direktur.
Dewan akuntansi pertamanya adalah Society of Accountant di Edinburgh
Para
penanam modal dan pembaca laporan
keuangan yang lain mempertaruhkan
pembuktian pada auditor profesional.
Selain
keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi kedalam
proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan harus mendapatkan
informasinya sendiri dan menguji informasi per nomor , per pengguna akan
menghasilkan proses yang memakan biaya yang sangat tinggi. Pembagian tanggung
jawab akan sangat berguna. Direksi memiliki keuntungan komparatif dalam
mempersiapkan dan menawarkan informasi keuangan yang diperlukan oleh pengguna
dari luar perusahaan sedangkan auditor memiliki keuntungan komparatif dalam
memastikan representasi keuangan direksi cukup terbebas dari penyimpangan.
Pembuktian
independen mereka memungkinkan para pembaca laporan diseluruh dunia membedakan
praktik akuntansi yang diterima dan tidak diterima secara umum untuk menilai
kualitas laporan keuangan pada biaya yang lebih rendah dari orang lain.
2. Laporan Audit
Pembuktian
auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui
laporan audit.
a. Laporan Audit di Amerika : menentukan pendapat
auditor
b. Laporan Audit Jerman : mengembangkan tatanan
informasi untuk mencakup informasi tentang perkembangan selanjutnya seperti
deksripsi sistem manajemen risiko perusahaan
Perbedaan
laporan yang paling jelas adalah pada pendapat-pendapat yang diutarakan.
3. Audit
dan Kredibilitas
Kredibilitas
laporan audit memiliki beberapa landasan yaitu tidak terbatas pada, sumber
standar audit, pelaksanaannya, profesionalisme individu atau kelompok yang
melakukan audit.
Standar audit
berasal dari legislasi nasional (tampilan 9-7) seperti Companies Act/ atau
asosiasi akuntansi profesional swasta.Standar-standar audit biasanya diumumkan
oleh kelompok-kelompok akuntan profesional swasta dibanyak negara.
Pelaksanaan
standar-standar audit dan perubahan-perubahan audit terbukti sulit pada tingkat
internasional. Standar yang dikembangkan secara profesional biasanya kurang
memiliki kekuatan hukum, kemungkinan sanksi ekonomi dan yang lebih umum politik
internasional dan pengakuan diplomatis.
Kewajiban
auditor bagi pihak ketiga karena tindakan yang tidak sah menggambarkan betuk
pelaksanaaan pasar. Disebagian besar negara, para aiuditor bisa dianggap
bersalah karena kelalaian atau kecurangan yang besar.
Kredibiltas
audit adalah tanggung jawab orang yang melakukan audit. Para pembaca laporan
keuangan harus bisa membedakan antara dua kelas akuntan. Tampilan 9-10 berisi
contoh-contoh perbedaan auditor di beberapa negara.
Selanjutnya
adalah masalah mengenai kualifikasi dan lisensi auditor. Nilai seorang auditor
terletak pada kemandiriannya dari perusahaan yang diauditnya.
4. Mekanisme
Penanggulangan
Kita telah
melihat bahwa laporan audit berbeda diseluruh dunia dalam isi informasinya.
Kita juga telah melihat keragaman landasan yang memberikan kredibilitas fungsi
pembuktian. Perbedaan tersebut mendukung panggilan untuk upaya harmonisasi
internasional yang kuat dalam audit. Sebuah organisasi yang memiliki misi untuk
harmonisasi standar audit global adalah IFAC.
Bila tidak
adanya harmonisasi standar audit, para anlis harus bisa memahami syarat-syarat
audit yang ada di negara dengan entitas bisnis dimana laporan keuangannya
sedang benar-benar diteliti.
5. Audit
Internal
Audit
eksternal yang aman dari sebuah entitas adlah sebuah syarat yang diharuskan
untuk menjamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak luar. Namun
itu sja tidak cukup, efektivitas sistem kontrol internal sama pentingnya karena
sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang
tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor diluar perusahaan. Aktivitas
jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan
adalah fungsi audit internal.
Banyak
penjelasan yang berhubungan dengan peningkatan internal audit , salah satunya
yaitu pertum uhan komite audit dari dewan korporasi direktur yang fenomenal.
Komite ini berperan aktif dalam hal pengaturan perusahaan dan sering kali
menggunakan fungsi audit internal sebagai alatnya. Sehingga hal ini makin
mempermudah para auditor internal.
Faktor
lainnya adalah pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah
ada sebelumnya. Masalah keamanan yang melekat pada sistem informasi
terkomputerisasi yang sekarang ini membuat audit internal efektif menjadi
sebuah aktivitas yang wajib.
Faktor-faktor
lain yang membantu menjelaskan pertumbuhan dan pengakuan serta pentingnya audit
internal :
·
Akuntabilitas direksi
yang semakin meningkat
·
Meningkatnya
kompleksitas organisasi (perusahaan multi nasional)
·
Banyaknya penggabungan,akuisisi
dan restrukturisasi perusahaan
·
Meningkatnya penggunaan
pembayaran elektronik dan transfer lain untuk tujuan terlarang (pencucian uang)
·
Kepercayaan semakin
meningkat pada audit internal oleh auditor luar
·
Meningkatnya
persyaratan regulasi kinerja audit internal yang sejajar dengan SOX
6. Organisasi
Profesional
Profesional
yang berfokus pada audit internal disediakan oleh Institute of internal Auditor
(IIA) bermarkas di Amerika dan memiliki keanggotaan internasional. IIA
bertanggung jawab untuk :
ü Memberikan
pada tingkat internasional aktivitas perkembangan profesional yang
komprehensif, standar-standar untuk praktik audit internal dan sertifikasi
ü Mengadkan
pertemuan diseluruh dunia untuk mendidik anggotanya dan orang lain mengenai
praktik audit internal
ü Mengumpulkan
auditor internal dan memberikan pendidikan dibidang audit internal
7. Mengembangkan
Peran Audit Internal
Pricewaterhouse
Coopers memberikan perintah bagi para auditor internal untuk meningkatkan nilai
mereka pada perusahaan-perusahaan yang berjalan dalam dunia pasca-Enron antara
lain :
1. Meningkatkan
dialog dengan direksi atas dan direktur untuk menentukan sasaran audit internal
dengan nilai yang bertambah dengan jelas.
2. Meluruskan
untuk memenuhi harapan para pemegang saham utama
3. Berpikir
dan bertindak secara strategis
4. Memperluas
cakupan audit untuk mencakup “ tone set at top” perilaku direksi eksekutif
untuk melindungi perusahaan
5. Menilai
dan memperkuat keahlian untuk menagudit bisnis kompleks
6. Mengangkat
teknologi dalam area beresiko tinggi
7. Berfokus
pada kemampuan manajemen resiko perusahaan
8. Membuat
proses audit menjadi dinamis
9. Memperkuat
proses jaminan kualitas
10. Mengukur
kinerja yang meningkat terhadap harapan para pemegang saham.
Pemikiran
disini adlah jika fungsi audit internal
hanya dianggap sebagai sebuah fungsi kebijakan semata, dukungan direksi
akan terus sebatas “hangat-hangat kuku” seperti yang ditnujukkan oelh
pertanyaan mereka tentang biaya audit internal yang terus ada. Hal ini akan
tidak baik bagi perusahaan dan konstiuante. Berbeda, jika auditor dipandang sebagai anggota tim
manajemen yang berkontribusi dan memberikan nasihat manajerial yang membantu.
Referensi :